Sunday, 1 July 2012
Wednesday, 27 June 2012
gunung merbabu
Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian
3.142M dpl pada puncak Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata
"meru" yang berarti gunung dan "babu" yang berarti wanita. Gunung ini
dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah:
kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah
Sambernyowo.
Terdapat 2 buah puncak yakni puncak
Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo (3142m). Puncak Gn.Merbabu dapat
ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas (Kaponan /
Magelang) atau dari selo (Boyolali). Perjalanan akan sangat
menarik bila Anda berangkat dari jalur Utara (Wekas,
Cunthel, Thekelan) turun kembali lewat jalur selatan (Selo).
Gunung semeru
Gunung Semeru atau
dikenal juga sebagai Mahameru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan
merupakan salah satu gunung berapi teraktif yang ada di Indonesia. Salah
satu keunikan dari gunung ini ialah kawahnya selalu mengeluarkan letupan
secara berkala setiap 15 – 20 menit sekali, menimbulkan kepulan asap abu
bahkan kadang-kadang bercampur batu kerikil ke udara. Pemandangan yang
ditimbulkan sangatlah spektakuler. Untuk dapat mendaki ke puncak
Mahameru diperlukan persiapan fisik dan logistik yang matang, juga
pengetahuan pendakian yang memadai, bayarannya ialah anda akan
mendapatkan pemandangan yang spektakuler dan pengalaman yang tak akan
terlupakan.
gunung merapi
Bagi pecinta tantangan di alam terbuka, objek wisata Gunung Merapi
patut disinggahi. Sekitar 30-an km utara kota Jogja kamu akan sampai di
Gunung Merapi, salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia. Meletus
lebih dari 37 kali, yang terbesar pada tahun 1972, menewaskan 3000 jiwa.
Sekalipun begitu, gunung dengan ketinggian 2968 meter dpl ini
menawarkan panorama alam yang sulit untuk diabaikan. Makanya, banyak
pendaki gunung ataupun pecinta alam yang merasa belum puas jika belum
sempat menginjakkan kakinya di puncak gunung ini.
Jalur Pendakian Gunung Merapi
Jalur Pendakian Gunung Merapi
gunung bromo
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki
tipe ekosistem sub-montana, montana dan sub-alphin dengan pohon-pohon
yang besar dan berusia ratusan tahun.
Beberapa jenis tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru antara lain jamuju (Dacrycarpus imbricatus),
cemara gunung (Casuarina sp.), eidelweis (Anaphalis javanica),
berbagai jenis anggrek dan jenis rumput langka (Styphelia pungieus).
Terdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan
4 jenis reptilia di taman nasional ini
Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional
ini antara lain luwak (Pardofelis marmorata), rusa (Cervus
timorensis ), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang
(Muntiacus muntjak ), ayam hutan merah (Gallus gallus),
macan tutul (Panthera pardus ), ajag (Cuon alpinus );
dan berbagai jenis burung seperti alap-alap burung (Accipiter virgatus
), rangkong (Buceros rhinoceros silvestris), elang ular
bido (Spilornis cheela bido), srigunting hitam (Dicrurus
macrocercus), elang bondol (Haliastur indus), dan belibis
yang hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.
gunung selok
Gunung selok sebenarnya
merupakan area hutan yang di kelola oleh Perum Perhutani KPH Banyumas
Timur . Seluas 236, 7 Ha yang merupakan sebuah bukit yang ada di wilayah
Desa Karangbenda Kecamatan Adipala dengan ketinggian 0 sampai dengan
150 meter diatas permukaaan laut .
Untuk menuju gunung selok dapat dicapai dengan kendaraan penumpang bus atau angkutan pedesaan atau kendaraan pribadi dari terminal Adipala .
Gunung selok merupakan wisata yang nyaman mengasyikan dan unik, karena lokasi ini menyajikan perpaduan keindahan alam berupa hutan bukit goa-goa alam Benteng peninggalan jepang yang konon ada 25 benteng dan pantai laut selatan .
Untuk menuju gunung selok dapat dicapai dengan kendaraan penumpang bus atau angkutan pedesaan atau kendaraan pribadi dari terminal Adipala .
Gunung selok merupakan wisata yang nyaman mengasyikan dan unik, karena lokasi ini menyajikan perpaduan keindahan alam berupa hutan bukit goa-goa alam Benteng peninggalan jepang yang konon ada 25 benteng dan pantai laut selatan .
Tuesday, 26 June 2012
gunung sindoro
Gunung Sundoro - 3.136 m.dpl, setidaknya ada tiga nama yang dikenal baik
oleh masyarakat, Sindoro, Sundoro atau Sendoro. Adalah termasuk dalam
jajaran gunung berapi yang mempunyai bentuk kerucut dengan tipe Strato.
Dari kejauhan nampak seperti dua saudara kembar antara Sundoro dan
Sumbing, berdiri kokoh di batas Kabupaten Temanggung sebelah barat dan
sebelah timur kota Wonosobo. Diantara keduanya, dipisahkan oleh pelana
Kledung (1.405 m.dpl) yang melintasi jalan raya, menghubungkan Wonosobo
dengan kota Magelang
Gunung Sundoro mempunyai Koordinat/ Geografi pada 7° 18'LS dan 109° 59.5' BT dan memiliki areal Kawasan Hutan cukup luas yang di kelola oleh PERHUTANI Wonosobo (772 m.dpl) dan Temanggung. Berada di puncaknya, kita bisa melihat pemandangan disekitarnya, bagian lereng gunung ditanami hamparan kebun teh yang mengelilingi menjadikan lereng sindoro terlihat hijau sepanjang tahun.
Gunung Sundoro mempunyai Koordinat/ Geografi pada 7° 18'LS dan 109° 59.5' BT dan memiliki areal Kawasan Hutan cukup luas yang di kelola oleh PERHUTANI Wonosobo (772 m.dpl) dan Temanggung. Berada di puncaknya, kita bisa melihat pemandangan disekitarnya, bagian lereng gunung ditanami hamparan kebun teh yang mengelilingi menjadikan lereng sindoro terlihat hijau sepanjang tahun.
Gunung Sumbing
|
Thursday, 21 June 2012
gunung slamet
Gunung Slamet adalah gunung yang berada di kabupaten Purbalingga, Brebes dan Banjarnegara. Tepatnya di sebelah Barat kota Purbalingga dan sebelah Utara kota Purwokerto pada ketinggian Gunung ini mencapai 3432 m dpl dan termasuk gunung berapi tertinggi di Jawa dengan memiliki 4 buah kawah aktif yang terletak di puncaknya, sehingga dianjurkan untuk mendaki puncak sebelum pukul 10 pagi untuk menghindari adanya gas beracun. Dari puncak dapat terlihat gunung-gunung lainnya di jawa tengah seperti gunung Sumbing, Sindoro, merbabu, merapi bahkan kalau sedang cerah bisa melihat gunung Lawu.
Wednesday, 20 June 2012
gunung lawu
Nama asli Gunung Lawu adalah Wukir Mahendra. Menurut legenda, Gunung Lawu merupakan kerajaan pertama di pulau Jawa yang dipimpin oleh raja yang dikirim dari Khayangan karena terpana melihat keindahan alam diseputar Gunung Lawu. Sejak jaman Prabu Brawijaya V, raja Majapahit pada abad ke 15 hingga kerajaan Mataram II banyak upacara spiritual diselenggarakan di Gunung Lawu. Hingga saat ini Gunung Lawu masih mempunyai ikatan yang erat dengan Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta terutama pada bulan Suro. Saat itu, para kerabat Keraton sering berziarah ke tempat-tempat keramat di puncak Gunung Lawu.
pendakian gunung
Banyak
remaja sering mengisi waktu liburan dengan naik gunung. Namun, karena
ketidak-tahuan, kegiatan fisik berat itu sering tidak disiapkan dengan
baik.Padahal, mendaki gunung ditentukan oleh faktor ekstern dan intern,
dan kebugaran fisik mutlak diperlukan.
Pendaki gunung legendaris asal Inggris, Sir George Leigh Mallory, kerap menjawab pendek pertanyaan mengapa ia begitu tergila-gila naik gunung. *Because it is there, *ujarnya. Jawaban itu menggambarkan betapa luas pengalamannya mendaki gunung dan bertualang. Selain jawaban itu, masih banyak alasan mengapa seseorang mendaki gunung atau menggeluti kegiatan petualangan lainnya.
Anggota-anggota Mapala Universitas Indonesia-kelompok pencinta alam tertua (bersama Wanadri Bandung) di Indonesia-contohnya. Mereka punya alasan lebih panjang dari Mallory. Dalam halaman awal buku pegangan petualangan yang dimiliki seluruh anggotanya tertulis, Nasionalisme tidak dapat tumbuh dari slogan atau indoktrinasi. Cinta tanah air hanya tumbuh dari melihat langsung alam dan masyarakatnya. Untuk itulah kami naik gunung.
Yang jelas, tidak seorang petualang alam-komunitas di Indonesia lebih senang menggunakan istilah pencinta alam-melakukan kegiatan itu dengan alasan untuk gagah-gagahan. Karena bukan untuk gagah-gagahan, maka sebaiknya tidak ada istilah modal nekad dalam mendaki gunung.
Bagaimanapun, gunung dengan rimba liarnya, tebing terjal, udara dingin,kencangnya angin yang membuat tulang ngilu, malam yang gelap dan kabut yang pekat bukanlah habitat manusia modern. Bahaya yang dikandung alam itu akan menjadi semakin besar bila pendaki gunung tidak membekali diri dengan peralatan, kekuatan fisik, pengetahuan tentang alam, dan navigasi yang baik.
Tanpa persiapan yang baik, naik gunung tidak bermakna apa-apa. Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya pendakian gunung. Pertama, faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri pendaki. Cuaca, kondisi alam, gas beracun yang dikandung gunung dan sebagainya yang merupakan sifat dan bagian alam. Karena itu, bahaya yang mungkin timbul seperti angin badai, pohon tumbang, letusan gunung atau meruapnya gas beracun dikategorikan sebagai bahaya objektif (objective danger). Seringkali faktor itu berubah dengan cepat di luar dugaan manusia.
Tidak ada seorang pendaki pun yang dapat mengatur bahaya objektif itu. Namun dia dapat menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinan itu. Diri pendaki, segala persiapan, dan kemampuannya itulah yang menjadi faktor intern, faktor kedua yang berpengaruh pada sukses atau gagalnya mendaki gunung.
Bila pendaki tidak mempersiapkan pendakian, maka dia hanya memperbesar bahaya subyektif. Misalnya, bahaya kedinginan karena pendaki tidak membawa jaket tebal atau tenda untuk melawan dinginnya udara dan kencangnya angin.
Tidak bisa ditawar, mendaki gunung adalah kegiatan fisik berat. Karena itu, kebugaran fisik adalah hal mutlak. Untuk berjalan dan menarik badan dari rintangan dahan atau batu, otot tungkai dan tangan harus kuat. Untuk menahan beban ransel, otot bahu harus kuat. Daya tahan (endurance) amat diperlukan karena dibutuhkan perjalanan berjam-jam hingga hitungan hari untuk bisa tiba di puncak.
Bila tidak biasa berolahraga, calon pendaki sebaiknya melakukan jogging dua atau tiga kali seminggu, dilakukan dua hingga tiga minggu sebelum pendakian. Mulailah jogging tanpa memaksa diri, misalnya cukup 30 menit dengan lari-lari santai.
Tingkatkan waktu dan kecepatan jogging secara bertahap pada kesempatan berikutnya. Bila kegiatan itu terasa membosankan, dapat diselingi dengan berenang. Dua olahraga itu sangat bermanfaat meningkatkan endurance dan kapasitas maksimum paru-paru menyedot oksigen (Volume O2 maximum/VO2 max).
baca lebih lanjut http://www.arismaduta.org
posting by:http://www.arismaduta.org
Subscribe to:
Posts (Atom)